Probolinggo – Sahabat Palestina Memanggil+-

Konser Kemanusiaan untuk Negeri dan Palestina di Kota Probolinggo, Kamis (5/12) malam, berhasil mengumpulkan donasi Rp 1,02 miliar dalam waktu dua jam saja. Dari jumlah itu, ada komitmen seorang Naimatul Uyun, 36, sebesar Rp 100 juta. Baginya, komitmen itu semata-mata diniati berdonasi di jalan Allah.

Lamat-lamat terdengar lagu Deen Assalam dilantunkan dari GOR Kedopok Kota Probolinggo, Kamis (5/12) malam itu. Suara merdu Nissa Sabyan yang membawakan lagu itu, membuat suasana ruangan GOR menjadi syahdu.

Ratusan penonton pun mengangkat tangan mereka sambil ikut bernyanyi. Dengan kerlip lampu flash dari HP, para penonton juga mengabadikan penampilan Nissa Sabyan malam itu dalam acara Konser Kemanusiaan untuk Negeri dan Palestina.

SYAHDU: Konser Kemanusiaan untuk Negeri dan Palestina di GOR Kedopok, Kota Probolinggo, Kamis (5/12) malam lalu. Nampak Nissa Sabyan saat menyanyi di konser. (Foto: Zainal Arifin/Jawa Pos Radar Bromo)

Namun, bukan hanya suara merdu Nissa Sabyan yang menjadi jadi daya tarik dalam konser itu. Seorang penonton, Naimatul Uyun, 36, membuat suasana konser makin menyentuh. Perempuan asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, itu ikut berdonasi untuk Palestina malam itu.

Memang tidak donasi tunai atau cash, namun masih donasi komitmen. Meski demikian, jumlahnya tidak sedikit. Uyun panggilannya, komitmen berdonasi sebesar Rp 100 juta untuk Palestina.

Tanpa ragu, Uyun menyampaikan komitmennya itu saat ruang donasi mulai dibuka oleh panitia. Komitmen yang disampaikan di tengah-tengah konser itu, memang membuat suasana makin menyentuh. Termasuk bintang tamu malam itu, Sabyan.

Nissa sampai menangis karena terharu. Dia lantas minta Uyun menemaninya bernyanyi. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kagum dan apresiasi pada komitmen Uyun. Sebab, Uyun berani naik ke panggung dan berkomitmen untuk berdonasi sebesar Rp 100 juta bagi Palestina.

“Ya Allah, semoga Ibu Uyun yang berdonasi Rp 100 juta diberikan kemudahan. Serta komitmen yang menjadi amalnya dicatat sebagai amalan yang baik. Allahu Akbar,” kata Nissa sembari mengusap air matanya dan meminta penonton memberikan tepuk tangan untuk Uyun.

Bagi Uyun sendiri, donasi yang diberikannya sebagai bentuk kepedulian kepada sesama muslim di Palestina. Sebab, kondisi muslim di Palestina saat ini tidak seberuntung muslim di Indonesia. Banyak warga muslim Palestina yang menderita karena kehilangan keluarga dan rumah. Bahkan, untuk makan dan bertahan hidup saja sangat sulit.

Karena itu, perempuan empat anak itu sengaja menghadiri konser. Dia berangkat dari rumahnya dengan niat berdonasi untuk Palestina. Ia yakin, donasi yang dilakukanya di jalan Allah akan mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik.

“Allah menjamin umatnya. Terlebih lagi jika menyisihkan hartanya untuk membantu sesama muslim. Insyallah jika niat kita untuk Allah, maka tidak akan kekurangan,” bebernya.

Uyun sendiri, memiliki toko baju House Of Qisi di RT 5/RW 16, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Saat naik ke panggung dan menyampaikan komitmen donasi Rp 100 juta, Uyun mengaku tidak melihat angka. Baginya, yang penting yaitu menyisihkan hartanya agar bisa berdonasi di jalan Allah.

“Saat saya berkomitmen, saya tidak melihat angkanya. Sebab, dari dulu saya sudah niat menyisihkan harta untuk membantu warga Palestina,” katanya.

Uyun pun optimistis bisa memenuhi komitmennya itu. Suaminya, Nanang Dwiyanto, 38, juga sudah tahu dengan komitmennya tersebut. Saat Uyun menghadiri konser, suaminya yang karyawan KTI tengah bertugas di luar kota.

Karena itu, suaminya awalnya tidak tahu keputusannya. Namun, Uyun mengaku suaminya selalu mendukung keputusannya. Dengan catatan hal tersebut positif.

“Saat saya naik ke panggung, suami tidak tahu. Esoknya saya kabari lewat SMS. Dan dia dukung,” ungkap perempuan yang menikah pada 2008.

Atas komitmennya itu, Uyun berharap dalam setahun bisa menuntaskan komitmennya. “Jika memang rezeki saya, komitmen saya untuk berdonasi Rp 100 juta itu bisa selesai setahun. Kalau masih diuji sama Allah, maka bisa jadi komitmen saya tersebut akan selesai seumur hidup saya,” ungkap penggemar drama korea itu.

Bagi Uyun, angka Rp 100 juta itu bukanlah angka yang besar dibandingkan dengan dampak positif yang akan diterimanya. Apalagi, banyak teman dan komunitasnya yang suka beramal atau berdonasi untuk kepentingan Palestina.

“Itu kan nantinya bukan hanya dari uang saya. Bisa jadi ada rezeki dari teman yang mau menyalurkan ke Palestina juga,” tuturnya.

Sebelum menghadiri Konser Kemanusiaan untuk Negeri dan Palestina, Uyun dan teman-temannya bahkan sudah menggelar kegiatan amal. Mereka menjual baju layak pakai dengan harga murah. Yakni sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu.

Dari sana, mereka bisa mengumpulkan Rp 5 juta. Dan saat acara konser tersebut, uang Rp 5 juta itu didonasikan secara cash.

Kegiatan amal itu dilakukan, karena Uyun yakin semua orang ingin berdonasi. Hanya saja terkadang tidak bisa melakukannya. Karena itu, dia menggagas penjualan baju layak pakai. Secara tidak langsung yang membeli baju berdonasi. (sumber : radar bromo)

Bagikan