Al-Quds – Sahabat Palestina Memanggil+-
Laporan resmi pemerintah Israel menyebutkan, sebagian besar publik Arab di media sosial menolak normalisasi baru-baru ini antara Israel dengan UEA dan Bahrain.
Kementerian Urusan Strategis Israel mengatakan, 81% pengguna media sosial Arab memiliki komentar “negatif” tentang perjanjian normalisasi, sementara 8% menilai sangat negatif dan hanya 5% yang memandangnya secara positif.
Laporan itu muncul dalam 9 halaman laporan resmi dan diterbitkan media Israel pada hari Senin (12/10).
Situs berita Israel, The Times of Israel menyebutkan, “Jajak pendapat yang dilakukan antara pertengahan Agustus dan hingga pertengahan September menunjukkan, hampir setengah dari komentar atau 45% yang diposting di dunia Arab menganggap perjanjian Israel-Emirat sebagai “pengkhianatan.”
Dia menambahkan, sementara 27% jajak pendapat menyatakan penyesalannya atas perjanjian tersebut dan 10% menganggapnya sebagai bentuk kemunafikan. Dan 5% menganggap Abu Dhabi telah menyerah kepada kepentingan Amerika.
Dia melanjutkan, argumen yang mendukung normalisasi adalah merupakan minoritas yang hanya menyoroti manfaat dari kesepakatan di bidang keamanan sebanyak 61%, kelayakan ekonomi 33% dan menutupi status quo 6%.
Di lain pihak Kementerian Zionis merekomendasikan agar diluncurkanya kampanye secara online untuk mengubah persepsi Israel, dengan fokus pada dunia Arab.”
Pada 13 Agustus, UEA dan Israel mencapai kesepakatan untuk melakukan normalisasi hubungan yang ditandatangani pada 15 September di Washington.
Perjanjian itu disambut kecaman oleh bangsa Palestina yang terus meluas. Faksi dan Otoritas Palestina menganggapnya sebagai bentukpengkhianatan oleh Emirates dan tikaman dari belakang rakyat Palestina.
(sumber : pip)