Al-Quds – Sahabat Palestina Memanggil+-

Keluarga Alyan di kota Al-Issawiya di Al-Quds menolak keputusan Zionis yang akan menghancurkan rumah mereka. Pemerintah Zionis mengklaim bahwa rumahnya itu tidak memiliki izin. Ia menekankan, bahwa mereka tidak akan meninggalkan rumahnya, bahkan jika rumah itu dihancurkan di atas mereka. Mereka pun bertekad tidak akan menghancurkannya dengan tangan mereka sendiri.

Keluarga tersebut meyakinkan, mereka tidak akan meninggalkan rumah mereka bahkan jika rumah itu dihancurkan di atas kepala mereka. Mereka akan tetap berada di dalamnya, apa pun hasilnya.

Dia berkata, “Kami sedang menjalani prosedur hukum dan akan mengakhirinya, rumah kami berada dalam rencana struktural. Tidak ada alasan hukum bagi mereka untuk mengusir kami atau menghancurkan rumah kami.”

Dia melanjutkan, Zionis melalui tuduhan palsunya mencoba mengusir kami dan menguasai tanah kami akibat pencaplokan pemukiman. Saat ini, Issawiya telah menyusut secara dramatis penduduknya. Isawiya mengalami krisis populasi yang hebat, sementara pembangunan dilarang.”

Dia bertanya, “Mengapa para pemukim memiliki hak untuk membangun permukimannya, sementara kita dilarang dengan berbagai tuduhan palsu?. Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban kecuali bahwa kita menghadapi pemerintahan kriminal rasis.”

Menurut laporan berkala yang dikeluarkan oleh kantor media “Hamas” di Tepi Barat menyebutkan, pasukan Zionis menghancurkan 18 rumah warga dan menyerahkan surat penggusuran puluhan rumah, dan menghancurkan 104 fasilitas, termasuk toko komersial, fasilitas pertanian, barang dan lain-lain, selama bulan Juli kemarin.

Sejak pendudukan kota pada tahun 1967, pendudukan telah menghancurkan lebih dari 1.900 rumah di Al-Quds, dan telah menerapkan kebijakan agresi rasis yang sistematis terhadap warga Al-Quds. Dengan tujuan untuk memperketat kendali atas Al-Quds dan menguasainya. Mereka memperketat aturan di sekitar Al-Quds melalui serangkaian keputusan dan prosedur sewenang-wenang yang memengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari orang Al-Quds.

Di antara langkah-langkah ini, otoritas pendudukan Israel menghancurkan rumah dan fasilitas setelah menempatkan banyak rintangan di jalan untuk mengeluarkan izin bangunan bagi kepentingan warga Al-Quds.

Dengan demikian, otoritas Zionis bertujuan mengurangi kehadiran penduduk Palestina di kota tersebut. Ini menerapkan sistem koersif yang membatasi pemberian izin bangunan dan menempatkan mereka pada tangga birokrasi dan fungsional yang ketat. Sehingga tahun-tahun berlalu sebelum mencapai tahap akhirnya.

Pada saat otoritas pendudukan menghancurkan rumah-rumah Palestina, mereka menyetujui izin bangunan untuk ribuan unit rumah di permukiman Israel yang dibangun di atas tanah Al-Quds.

(sumber : info palestina)

Bagikan