Pasukan pendudukan penjajah Israel pada Rabu malam (13/1/2021), menangkap 8 pemuda Palestina, setelah terjadi bentrokan antara warga dengan pasukan penjajah israel di kota Al-Tur di al-Quds yang diduduki penjajah Israel.
Para saksi mata melaporkan bahwa pasukan pendudukan penjajah Israel menyerbu kota Al-Tur. Mereka menggerebek sejumlah rumah penduduk, yang menyebabkan pecahnya bentrokan. Pasukan penjajah Israel menembakkan bom suara dan gas air mata ke arah para pemuda dan rumah-rumah warga.
Para saksi menambahkan bahwa pasukan pendudukan penjajah Israel menangkap 8 pemuda. Mereka adalah Muhammad Akram Abu Al-Hawa, Khalil Ata Abu Al-Hawa, Ashraf Ghaith, Ibrahim Abu Al-Hawa, Dawood Abu Laban Abu Hatab, Fadi Hijazi Abu Al-Hawa, Adam Sami Abu Al-Hawa dan Tamer Mahmoud Abu Al-Hawa.
Kampung Al-Tur terletak di lereng Bukit Zaitun yang menghadap ke Masjid Al-Aqsha. Kampung ini berada di ketinggian 826 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas 8.808 hektar. Daerah ini merupakan salah satu kampung tertua di al-Quds yang diduduki penjajah Israel.
Sebelah timur kampung ini berbatasan dengan Masjid Al-Aqsha yang diberkati, di barat dengan berbatasan dengan Khan Al-Ahmar, di utara berbatasan dengan desa Issawiya, dan di selatan berbatasan dengan Eizariya dan Abu Dis.
Nama kampung ini merujuk ke era sebelum masehi (sebelum kelahiran Nabi Isa). Dulu bernama Tur Zita. Karena sebagian besar tanahnya ditanami dengan pohon zaitun. Sementara pada zaman Romawi dikenal sebagai Beit Vage, “rumah buah Tin”. Jumlah penduduk kampung ini sekitar 40 ribu orang.
Kampung Al-Tur ini menaungi Rumah Sakit Al-Maqased, Rumah Sakit Al-Mutlaa, Rumah Sakit Putri Basma untuk Kebutuhan Khusus, dan Rumah Sakit Bulan Sabit Merah.
Penduduk Al-Tur terus menerus mengalami serangan dari otoritas pendudukan penjajah Israel dan para pemukim pendatang Yahudi. Otoritas pendudukan penjajah Israel telah menyita lebih dari 8 ribu hektar tanahnya sejak menduduki al-Quds pada tahun 1967.
(sumber/pip)