Al-Quds – Sahabat Palestina Memanggil +-+-
Rabu, 13 Oktober 2021, Komite Perencanaan Lokal dari pemerintah kota penjajah Israel di al-Quds menyetujui keputusan untuk merebut wilayah tanah Palestina di selatan al-Quds, untuk kepentingan pembangunan gedung-gedung publik, pembangunan jalan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di kompleks permukiman Yahudi Givat Hamatos.
Gubernur al-Quds, Adnan Ghaith, mengatakan bahwa rencana koloni permukiman Israel ini bertujuan untuk memutus kedekatan geografis antara propinsi al-Quds dan Betlehem, serta memperketat kontrol dan mengisolasi al-Quds dari sekitarnya.
Dia menambahkan bahwa otoritas pendudukan Israel berusaha mengepung al-Quds dengan sabuk permukiman Yahudi, merampas sejumlah tanahnya untuk perbatasan kota Israel, berusaha menghapus beberapa desa dan kampung yang dihuni oleh warga Palestina di luar batas kota, untuk menciptakan perubahan dalam struktur demografis dan geografis kota.
Ghaith menjelaskan bahwa otoritas penjajah Israel berusaha untuk memaksakan fait accompli, tanpa memperhatikan hukum internasional dan legitimasi internasional. Penjajah Israel terus melanjutkan rencana mereka untuk menarget kota suci al-Quds. Dia mengingatkan bahwa rencana permukiman baru ini bertepatan dengan rencana besar lain di Qalandia dan pembangunan jalan pemukiman untuk menghubungkan permukiman-permukiman Yahudi satu dengan yang lainnya untuk membatalkan solusi dua negara.
Dia menegaskan bahwa praktik-praktik Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat sucinya al-Quds dan semua propinsi di tanah Palestina, tidak akan terjadi tanpa kebisuan internasional terhadap praktik-praktik tersebut.
Pada tahun 2014, penjajah Israel menyetujui rencana untuk membangun 2.400 unit rumah untuk kepentingan permukiman tersebut. Dan pada saat itu rencana tersebut telah dibekukan oleh pemerintah penjajah Israel yang menolak publikasi tender untuk rencana tersebut, menyusul adanya tekanan internasional.
(sumber/pip)