Otoritas pendudukan penjajah Israel telah menghancurkan 729 bangunan Palestina selama tahun 2020, dengan dalih bahwa bangunan tersebut dibangun tanpa izin dari penjajah Israel.
Pusat Informasi Israel untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan B’Tselem mengatakan, “Akibat kebijakannya, penjajah Israel telah menelantarkan 1006 warga Palestina, termasuk 519 anak di bawah umur, setelah penghancuran 273 rumah.”
Dalam laporan yang diterbitkan hari Senin (4/01/2021), B’Tselem mengatakan bahwa selama tahun 2020 otoritas pendudukan penjajah israel telah menghancurkan 456 bangunan untuk keperluan non-perumahan, termasuk fasilitas dan instalasi kemanusiaan penting seperti jaringan air dan listrik.
Laporan tersebut menambahkan bahwa 27 warga Palestina gugur oleh peluru penjajah israel selama setahun terakhir, 7 di antaranya adalah anak di bawah umur. B’Tselem mendokumentasikan 248 serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat selama tahun 2020.
Serangan tersebut bervariasi antara serangan fisik dan pelemparan batu ke rumah-rumah warga Palestina dan menyerang petani atau properti mereka, termasuk 80 insiden perusakan pohon dan tanaman lainnya, yang mengakibatkan kerusakan lebih dari 3000 pohon.
Menurut laporan B’Tselem, selama tahun 2020 pasukan pendudukan penjajah Israel menyerbu desa-desa dan kota-kota Palestina setidaknya sebanyak 3.000 kali, dan menyerbu tidak kurang dari 2.480 rumah.
Selama tahun 2020, pasukan pendudukan penjajah Israel mendirikan setidaknya 3.524 pos pemeriksaan militer mendadak dan pos pemeriksaan permanen di Tepi Barat, serta menangkap setidaknya 2.785 warga Palestina.
(sumber/pip)