Ramallah – Sahabat Peduli Memanggil+-+-
Ketua Komite Kontra Tembok Rasial Israel, Muayad Shaaban, Rabu (4/1/2023) menyatakan bahwa tentara pendudukan Zionis Israel dan para pemukim pendatang Yahudi melakukan 8.724 serangan terhadap warga dan properti mereka di berbagai propinsi Tepi Barat tahun lalu.

Shaaban – selama konferensi pers yang diadakannya di kota Ramallah, sebagaimana dikutip kantor berita resmi Palestina Wafa – menyatakan bahwa serangan-serangan ini terjadi selama era pemerintahan yang menampilkan dirinya sebagai kontras objektif dengan pemerintahan Netanyahu sebelumnya, tetapi di lapangan tidak berbeda dalam hal substansi dalam kebijakan dan prosedur, khususnya yang berkaitan dengan Palestina, tanah, harta benda dan kehidupan mereka.

Dia menyatakan bahwa serangan-serangan tersebut terkonsentrasi di propinsi Ramallah dan al-Bireh dengan 1.646 serangan, disusul propinsi Bethlehem dengan 1.267 serangan, kemudian propinsi Hebron dengan 1.241 serangan.

Dia melanjutkan, “Jumlah serangan yang dilakukan oleh para pemukim pendatang Yahudi mencapai 1.187 serangan. Mulai dari serangan yang dilakukan bersama-sama dengan tentara pendudukan Zionis Israel dalam serangannya ke kota-kota dan komunitas Palestina. Atau melalui serangan langsung terhadap warga dan properti mereka, di mana para pemukim pendatang Yahudi melakukan 417 serangan di propinsi Nablus , disusul propinsi Ramallah dan Al-Bireh dengan 203 serangan, lalu propinsi Hebron dengan 172 serangan. Yang mengakibatkan enam warga gugur.

Shaaban menambahkan, “Jumlah serangan yang menarget pohon zaitun mencapai 354 serangan yang menyebabkan pencabutan, kerusakan, vandalisme dan peracunan total 10.291 pohon, termasuk 2.426 pohon di propinsi Nablus, 1105 pohon di propinsi Bethlehem, dan 1678 di propinsi Hebron.

Dia menyatakan bahwa otoritas pendudukan Zionis Israel mengeluarkan 1.220 surat pemberitahuan untuk menghancurkan fasilitas Palestina dengan dalih tidak ada izin dari pendudukan Zionis Israel. Angka ini adalah rekor tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebanyak 378 fasilitas dihancurkan melalui surat pemberitahuan tersebut.

Sementara itu jumlah penghancuran langsung mencapai 715 fasilitas di Tepi Barat, termasuk kota Al-Quds, dan akibatnya 1.235 orang terkena dampaknya.

Shaaban menyatakan bahwa otoritas pendudukan Zionis Israel melakukan 223 penyitaan properti, yang menyebabkan penyitaan total 294 properti Palestina, termasuk 48 traktor pertanian, 53 kendaraan warga, 26 truk, 35 kamera pengintai, dan 18 karavan.

Mengenai permukiman Yahudi, Shaaban mengatkan bahwa otoritas pendudukan Zionis Israel mengeluarkan keputusan untuk menyita 26.424.000 meter persegi dengan berbagai alasan. Misalnya atas nama cagar alam, perintah pengambilalihan, perintah penyitaan, atau pernyataan sebagai tanah negara.

Dia menyatakan bahwa para pemukim pendatang Yahudi mendirikan 12 koloni permukiman liar di tanah warga, di propinsi Ramallah, Al-Bireh, Nablus, Salfit, Qalqilya, Hebron, Bethlehem dan Tubas, sementara 2 blok permukiman Yahudi (Mitzpe Danny) disahkan melalui master plan di atas tanah Deir Dibwan, dan (Mitzpe Karamim) di atas tanah Deir Jarir melalui keputusan pengadilan pendudukan Zionis Israel.

Shaaban melanjutkan, “Otoritas pendudukan Zionis Israel telah menyetujui total 83 rencana struktural dan terperinci di Tepi Barat dan al-Quds, untuk membangun lebih dari 8.288 unit rumah baru. Rencana ini menarget total 8.482.000 meter persegi tanah warga.”

Dia menyatakan bahwa jumlah pemukim pendatang Yahudi di permukiman-permukiman Yahudi di Tepi Barat, termasuk Al-Quds, mencapai total 726.427 pemukim, tersebar di antara 176 blok permukiman, dan 186 koloni permukiman liar (pos terdepan), 86 di antaranya adalah penggembalaan dan pertanian.

(was/pip)

 

Bagikan