Gaza, Sahabat Palestina Memanggil – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina di Jalur Gaza pada hari Selasa (15.10.2019) mengungkapkan jumlah unit perumahan yang dibutuhkan oleh Jalur Gaza setiap tahun. Dia juga mengungkapkan tentang unit-unit yang perlu diselesaikan untuk mengakhiri masalah rekonstruksi untuk membangun kembali yang dihancurkan penjajah Israel dalam agresi di Jalur Gaza pada musim panas 2014.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina di Jalur Gaza, Naji Sarhan, dalam konferensi pers mengatakan bahwa Jalur Gaza membutuhkan 14 ribu unit rumah setiap tahun sesuai dengan rata-rata pertumbuhan demografis.

Sarhan menyatakan bahwa kementerian sedang melanjutkan proyek untuk membangun kembali unit-unit perumahan yang usang di Jalur Gaza. Dia menjelaskan bahwa kementerian sebelumnya telah memulai proyek dan menyelesaikan secara signifikan dengan menginvestasikan 120 juta dolar di “Hamad City, Tika, dan Ta’awun.”

Dia menjelaskan bahwa kementerian memulai proses inventarisasi unit perumahan yang usang. Dalam sensus lapangan yang dilaksanakan sejak Juni lalu hingga saat ini sudah diselesaikan inventarisasi 40 ribu unit rumah, yang mana 32 ribu unit rumah di antaranya telah dikunjungi dan diprediksi besaran biayanya.

Sarhan mengatakan bahwa 25.000 unit rumah di Gaza perlu dibangun kembali karena tidak cocok untuk “kehidupan manusia” dan 60.000 unit rumah harus direnovasi.

Dia menjelaskan bahwa kekurangan perumahan yang diperuntukan bagi warga yang menyewa, yang membutuhkan rumah atau untuk mereka yang tinggal bersama kerabatnya adalah sebanyak 120 ribu unit perumahan. Dia menyatakan bahwa Jalur Gaza membutuhkan 14 ribu unit perumahan setiap tahun sesuai tingkat pertumbuhan demografis.

Terkait dengan masalah rekonstruksi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Palestina ini menyatakan bahwa 86% dari unit perumahan yang dihancurkan oleh penjajah Israel dalam agresi di Jalur Gaza pada 2014 sudah selesai. Dia menyatakan bahwa Jalur Gaza masih membutuhkan 2.300 unit rumah untuk menyelesaikan rekontruksi tahun ini.

Nilai pembangunan 2.300 unit rumah untuk rekonstruksi ini berjumlah 85 juta dolar, ditambah penyelesaian kerusakan sebagian yang membutuhkan biaya sekitar 90 juta juta dolar, karena ada 74 ribu keluarga masih belum menerima bantuan untuk perbatian kerusakan sebagian.

Mengenai serangan Israel di Gaza setelah agresi 2014, Sarhan mengatakan bahwa tiga serangan yang terjadi pada November 2018 serta Maret dan Mei 2019, sebanyak 215 unit hancur total dan 2.500 unit hancur sebagian, yang diperkirakan menelan biaya 10 juta dolar. (sumber : info palestina)

Bagikan