Istanbul, Sahabat Palestina Memanggil – Maher Obeid, anggota biro politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, mengecam fenomena hari-hari besar Yahudi yang dijadikan alasan oleh para pemukim pendatang Yahudi untuk melakukan eskalasi penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha, seperti yang telah terjadi selama dua hari terakhir.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Rabu (9/10/2019) malam, Obeid mengatakan, “Di tengah-tengah seruan yang dilakukan oleh banyak gerakan Zionis, termasuk para pemukim ultra-radikal Yahudi, untuk melakukan penyerbuan secara berturut-turut dari Rabu dan Kamis, sebagai puncak hari ketiga hari besar Yom Kippur, kami menilai ini sebagai bagian dari sebuah rencana sistematis untuk meyahudikan Masjid Al-Aqsha.

Dia menambahkan bahwa hal itu bertujuan untuk menciptakan realitas baru untuk memaksakan pembagian Masjid Al-Aqsha secara waktu dan tempat, yang sangat ditolak oleh rakyat Palestina, bangsa Arab dan umat Islam.

Dia menyerukan rakyat Palestina untuk bersiga di dalam Masjid Al-Aqsha dan mempertahankan tempat-tempat suci dengan segala kekuatan.

Dia juga meminta negara-negara Arab dan Islam serta dunia yang merdeka untuk menolak agresi Zionis ini dan mendukung rakyat Palestina yang bersiaga di dalam masjid dengan segala bentuk yang mungkin.

Dia menyerukan kepada komunitas internasional dan organisasi-organisasinya yang konsen dengan masalah ini untuk turun tangan dan menekan penjajah Israel agar menghentikan pelanggarannya terhadap situs suci Islam dan Kristen di Palestina yang diduduki penjajah Israel.

Ratusan pemukim Yahudi turut ambil bagian dalam penyerbuan ke Masjid Al-Aqsha dalam dua hari terakhir. Di tengah-tengah seruan dari kelompok-kelompok ekstremis Yahudi untuk melakukan penyerbuan secara besar-besaran pada hari Kamis ini.

Penyerbuan-penyerbuan ini terjadi bersamaan dengan tekanan yang dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap para jamaah Muslim. (sumber : info palestina)

Bagikan