Musim panas 2019 adalah moment yang spesial  bagi anak-anak disable dan siswa-siswi kurang mampu yang ada di Gaza, karena pada musim panas tahun ini, Lembaga Syam (Gaza) dan Hayat Yollu (Turki) yang di danai oleh Lembaga kemanusiaan Sahabat Palestina Memanggil (SPM) Indonesia mengadakan sebuah acara yang bertajuk Kemah Musim Panas Yasmin “mari bermain”.

Acara kemah musim panas ini, melibatkan 60 siswa-siswi yang terdiri dari 30 anak disabilitas(berkebutuhan khusus) dan 30 siswa-siswi umum yang sudah putus sekolah akibat kondisi Gaza yang sampai saat ini masih tidak menentu. Menurut pihak penyelenggara, Syam (Gaza) dan Hayat Yollu (Turki), acara ini menjadi “angin segar” bagi anak-anak Gaza, khususnya anak-anak disablitas juga siswa-siswi kurang mampu yang sampai saat ini jumlahnya semakin bertambah akibat blokade Israel yg sudah memasuki tahun ke 13.

praktek menanam salah satu peserta Kemah Musim panas “Mari Bermain 2019″(foto : SPM)

Kemah Musim Panas ini berlangsung selama 3(tiga) pekan, dari pekan pertama sampai dengan pekan ke 3 (tiga) bulan Juli 2019, meskipun kegiatan ini dilaksanakan di dalam lingkungan Lembaga Syam Gaza, hal ini sama sekali tidak mengurangi antusiasme anak-anak para peserta kegiatan tersebut. Di tengah kegiatan inilah senyuman anak-anak Gaza kembali terukir, melalui deretan acara yang diadakan secara pararel, mulai dari melukis, menggambar, bernyanyi, menari, bercoock tanam, sampai dengan kegiatan edukasi tentang menjaga lingkungan inilah anak-anak tersebut bisa merasakan kebahagiaan sebagaimana dengan anak-anak lain yang seusia dengan mereka di belahan dunia pada umumnya.

Selain memberi edukasi untuk anak-anak melalui metode belajar sambal bermain, pada kegiatan ini juga Syam (Gaza) dan Hayat Yollu (Turki) membuka kesempatan untuk para orang tua dan wali dari anak-anak tersebut untuk mengikuti pertemuan khusus, yang mana pada pertemuan ini para orang tua dan wali diberikan pembekalan-pembekalan berupa materi yang sebagian besarnya membahas  tentang pertumbuhan kejiwaan anak, kemampuan daya berfikir, dan tumbuh kembang anak secara fisik.

Setiap baik buruk keadaan lingkungan, anak-anak selalu menjadi salah satu kelompok masyarakat yang rentan terdampak langsung, dan hal tersebut (keadaan baik dan buruk) akan terekam di dalam memory mereka hingga dewasa, begitu pula untuk anak-anak di wilayah Gaza, Oleh karena itu, semua element yang terlibat dalam kegiatan ini, baik Syam (Gaza), Hayat Yollu (Turki), dan SPM (Indonesia) sama-sama berharap agar kebahagiaan anak-anak Gaza tidak terbatas di tengah-tengah kegiatan ini saja.

Bagikan