Hal itu diungkapkan Syeikh Abdallah Hasan Ahmad Abudan dari Gaza, Palestina saat menghadiri Roadshow di PAUDIK dan SMPIK Nurul Quran di Desa Lamsayuen, Aceh, Kamis (8/08/2019).
“ Karna Syarat menjadi pejuang Hamas melawan Israel yaitu menghafal Alquran. Hingga saat ini anak Palestina menghafal Alquran karena mereka calon pejuang. Untuk memeroleh derajat syuhada adalah menghafal Alquran,” katanya.
Menurutnya, Meski kondisi Palestina dalam gempuran tentara Israel, Masyarakat Palestina masih tetap membudayakan hafalan Alquran.
Di sana, tidak sedikit anak-anak Palestina menjadi hafiz di umur 7 hingga 10 tahun. Apalagi menghafal Alquran merupakan anjuran Nabi Muhammad kepada para sahabat dan umatnya.
Abdallah mengatakan, sekolah pertama bagi calon hafiz ialah orangtua. Anak-anak penghafal Alquran di hari akhirat sanggup memberikan orang tuanya mahkota berharga melebihi dunia beserta isinya.
“Banyak hadis nabi menjelaskan keutamaan menghafal Alquran, salah satunya terjaga dari perbuatan maksiat. Sebaik-baik muslim ialah yang belajar Alquran serta mengajarkannya.”
Ia menjelaskan, di Palestina anak-anak menghafal Alquran dengan mengulang setiap ayat 10 kali. Ketika sudah lancar dilanjutkan ke ayat berikutnya hingga mencapai satu halaman. Kemudian, pengajarnya akan memperdengarkan bacaan yang benar kepada mereka agar kemudian diulangi. Dengan demikian anak-anak tidak hanya menghafal Alquran, juga membacanya secara benar.
Jumlah penduduk di Gaza saat ini sekitar 2 juta jiwa. Sedangkan jumlah hafiz mencapai sekitar 200 ribu. Syeikh Abdallah sendiri memiliki lima orang anak. Satu di antaranya akan khatam menghafal 30 juz.
Syeikh Abdallah turut mengajak masyarakat untuk membantu saudara muslimnya di Palestina yang hingga sekarang mempertahankan Masjidil Aqsha.
Masjid tersebut merupakan miliki seluruh muslim di dunia. Bahkan Syeikh Abdallah sendiri mengajarkan anaknya yang berumur lima tahun menggunakan senjata supaya menjadi pejuang.
“Saya yakin sekali bahwa pertolongan Allah terhadap kaum muslim itu dekat,” ujarnya.
Syeikh Abdallah berterimakasih kepada warga Indonesia yang selama ini sangat antusias membantu Palestina. Indonesia pemberi bantuan terbesar bagi Palestina, kemudian ada Qatar dan Turki. (Sumber Istimewa/ SPM)