Al-Quds – Sahabat Peduli Memanggil+-
Puluhan ribu jamaah hari ini, Jum’at (2/6/2023), melaksanakan shalat Jum’at di Masjid Al-Aqsha, meskipun pendudukan Israel memberlakukan tindakan militer ketat di gerbang dan pintu masuk Kota Tua di Al-Quds.

Departemen Wakaf Islam di Al-Quds memperkirakan bahwa sekitar 50.000 jamaah melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha hari ini.

Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel dikerahkan di jalan-jalan kota dan sekitar Masjid Al-Aqsha. Mereka ditempatkan di gerbang-gerbang masjid, menghentikan jamaah, memeriksa kartu identitas mereka, dan mencegah sejumlah pemuda memasukinya.

Pasukan pendudukan Zionis Israel menghalangi kedatangan ratusan warga dari Tepi Barat ke kota Al-Quds, untuk menunaikan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha.

Pasukan pendudukan Zionis Israel juga menahan seorang gadis di daerah Bab al-Amoud setelah menyerangnya dan melepas cadarnya.

Dalam khutbah Jum’at, khatib Al-Aqsha, Syekh Muhammad Salim, memperingatkan program budaya mencurigakan yang memerangi kurikulum dan generasi di Al-Quds.

Syekh Salim memperingatkan tentang apa yang disebut program “multikultural”, yang diperkenalkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang menanamkan konsep mencurigakan yang bertentangan dengan agama dan budaya Palestina, dengan mengadakan kegiatan normalisasi di bawah kedok multikulturalisme. Dia menyerukan kepada keluarga para pelajar untuk berhati-hati dan ikut memikul tanggung jawab terhadap al-Quds dan al-Aqsha.

Syekh Salim meminta para jamaah yang bersiaga (ribat) di Masjid al-Aqsha untuk tetap teguh. Dia menekankan bahwa Al-Quds tidak untuk ditempati oleh penindas, dan Masjid Al-Aqsha adalah mercusuar umat Islam.

Dia menambahkan bahwa mereka yang menjual Palestina, dan mengabaikan Al-Aqsha, akan menjalani perhitungan yang sulit. Dia memperingatkan umat Islam agar tidak melarikan diri dari ribat.

(sumber : pip)

 

Bagikan