Dr. Asyraf Qudra, Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza pada Selasa (16/7/2019) malam menjelaskan bahwa kebutuhan tahunan kementerian kesehatan pada obat-obatan dan kebutuhan medis mencapai $ 40.000.000 , Selama paruh pertama tahun 2019 ini hanya tersedia $ 10.000.000 untuk kebutuhan obat-obatan dan keperluan medis lainnya. Dana tersebut berasal dari berbagai pihak. Itu artinya, angka ini hanya cukup untuk menutupi separuh dari kebutuhan obat-obatan di Jalur Gaza untuk enam bulan.

 

Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengatakan bahwa rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jalur Gaza mengalami krisis kekurangan obat-obatan dan kebutuhan medis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kementerian Kesehatan menegaskan krisis ini adalah krisis yang paling sulit selama tahun-tahun blokade yang diberlakukan penjajah Israel dan sekutunya terhadap Jalur Gaza.

Salah satu pasien di Gaza (Sumber : Info Palestina)

Dia menambahkan bahwa penurunan berbagai tanggapan dan respon terhadap kebutuhan para pasien di Jalur Gaza menyebabkan 50% pasien di Jalur Gaza tidak mendapatkan perawatan. Dia menyerukan semua pihak untuk mengambil langkah dan tindakan mendesak serta efektif untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi para pasien penderita tumor, untuk penyakit darah, untuk imunitas, untuk ginjal dan berbagai jenis susu terapeutik dan obat-obatan neurologis dan psikologis serta penyakit-pernyakit kronis, wanita hamil dan anak-anak serta perawatan primer.

 

Besar kemungkinan krisis obat-obatan ini akan semakin parah, mengingat Aksi GREAT RETURN MARCH (Menuntut Pembukaan Blokade Israel terhadap Palestina) yang dilakukan oleh warga Palestina setiap hari Jum’at masih terus berlangsung dan hampir bisa dipastikan selalu ada korban yang berjatuhan pada tiap aksinya. (sumber : info palestina)

Donasi Peduli Palestina nomer rekening :

Bank Syariah Mandiri : (451)777-222-0078

Bank Muamalat (147) 3260-777-222

AN. Sahabat Palestina Memanggil.

Bagikan