Nazaret – Sahabat Palestina Memanggil+-
Surat kabar Ibrani Haaretz melaporkan, 20 pekerja Palestina mengalami luka tembak oleh tentara Israel selama bulan Oktober dan November lalu.
Surat kabar Ibrani ini menyebutkan, para pekerja Palestina ditembak oleh pasukan Israel saat mereka mencoba menyeberangi tembok rasial antara wilayah jajahan 48 dan Tepi Barat. Empat pekerja menderita luka di tubuh bagian bawah dengan tembakan langsung, tanpa peringatan terlebih dahulu.
Haaretz menambahkan, warga Palestina yang terluka kebanyakan tinggal di Tepi Barat utara sebagai pekerja bangunan Israel. Mereka ditembak oleh senapan sniper Roger.
Seorang juru bicara militer Israel mengklaim, tentaranya melakukan penembakan tersebut atas instruksi atasanya. Sebuah sumber di keamanan Zionis mengatakan, pemerintah daerah Israel mengharuskan tentara memperingatkan dahulu sebelum melakukan penembakan di udara, kemudian menembak bagian kaki mereka.
Menurut laporan, sekitar 30.000 warga Palestina bekerja setiap hari tanpa izin kerja dari pemerintah setempat, sebuah fakta yang telah lama diketahui oleh aparat keamanan.
September lalu, ada isu beredar di kalangan warga Palestina bahwa Israel memberikan mereka fasilitas dan membuka gerbang untuk para pencari kerja agar dapat melewati pagar tanpa izin.
Sebuah rekaman video dari orang-orang yang melintasi pagar di desa Qaffin utara Tulkarm (utara Tepi Barat) yang menyebutkan lewat jejaring sosial menyebutkan, di Tepi Barat utara, Israel membuka gerbang dan memindahkan tentara dari sana, sementara orang-orang memasuki mobil mereka, bagaimana bisa?” .
Sumber-sumber mengindikasikan, tentara Israel ingin mencegah orang Palestina menyeberang pagar setelah isu tersebut. Sejak itu telah terjadi peningkatan jumlah warga Palestina yang mengalami luka akibat penembakan saat ia berupaya menyeberang perbatasan.
Sementara itu, Pusat Hak Asasi Manusia B’Tselem mengkritik aksi penembakan tersebut. Ia mengatakan, “Tentara telah menembaki orang-orang yang tidak membahayakan siapa pun dan kali ini mereka disergap melalui perencanaan sebelumnya.
Lembaga ini menyatakan, “Kami mengingatkan para perwira senior dan jaksa penuntut umum militer Zionis bahwa tembakan langsung terhadap orang-orang yang tidak membahayakan siapa pun adalah ilegal dan tidak bermoral, baik di Jalur Gaza maupun pagar di Tepi Barat.
(sumber : info palestina)