Gaza – Sahabat Peduli Memanggil+-
Pengawas HAM Euro-Mediterania mengatakan, kondisi kemanusiaan di Gaza masih sangat sulit, dengan berlalunya 17 tahun blockade, dan menyerukan segenap pihak terkait untuk menekan penjajah zionis, supaya mengakhiri blockade illegal terhadap Gaza.

Hal itu disampaikan dalam laporan tahunan terkait blockade Gaza, yang dirilis Pengawas HAM, Rabu (25/1) dengan tema: “Generasi Di Bawah Blokade”.

Blockade zionis menyebabkan 61% warga Gaza di bawah kemiskinan, dengan jumlah sekitar 1 juta 380 ribu jiwa, di samping pengangguran yang mencapai 47% dari jumlah penduduk, dan sekitar 53% terancam rawan pangan.

Blockade Israel terus berlanjut terhadap pergerakan orang dan barang, dari dan menuju Gaza, lewat perlintasan Iriz dan Karem Abu Salem, di mana orang yang boleh melintas hanya mereka yang memiliki alasan kemanusiaan, dengan mengurus visa melintas dan pemeriksaan keamanan yang panjang.

Sementara itu pihak otoritas Israel terus melanjutkan larangan masuk perlengkapan penting bagi sector Kesehatan, perdagangan dan produksi dengan alasan keamanan.

Selama satu tahun lalu, sekitar 17 ribu pekerja dari Gaza mendapat visa dari pihak Israel untuk bekerja di Palestina 48, setelah melalui serangkaian prosedur keamanan dan administrasi yang panjang, sehingga tak mungkin meringankan krisis ekonomi di Gaza.

Blockade Israel berdampak serius pada sector ekonomi dan kemanusiaan, menyebabkan penderitaan panjang, untuk memulihkannya, blockade harus diakhiri secara menyeluruh, sehingga sector kemanusiaan dan ekonomi di Gaza normal kembali.

Peneliti di Euro-Mediterania, Victoria Cherity mengatakan, memasuki tahun ke 18 blokade Gaza, memperlihatkan kegagalan moral dan HAM Lembaga internasional terkait, yang tak begitu peduli terhadap penderitaan sekitar 2 juta penduduk Gaza, yang menjadi korban sanksi politik di wilayah geografi yang terbatas dan terisolasi.

Penduduk Gaza yang menjadi korban blockade selama 17 tahun, tak hanya berharap adanya perbaikan kondisi kehidupan mereka, namun menginginkan diakhirinya blockade, yang menghalangi mereka untuk mendapatkan hak-hak natural, seperti yang dirasakan selain mereka di luar Gaza.

Selama tahun 2022 lalu, 8 orang pasien meninggal dunia, termasuk 3 anak-anak, akibat tidak mendapat visa keluar untuk berobat.

Laporan menampilkan sector Kesehatan yang sangat menurut akibat blockade, kelangkaan obat mencapai 40%, kekurangan suplemen medis mencapai 32%, dan kekurangan fasilitas lab dan bank darah mencapai 60%.

Otoritas Israel melarang masuk perlengkapan peting sector medis, seperti mesin Xray, dan suku cadang bagi perlengkapan medis.

Serupa dengan sector Kesehatan, sector ekonomi dan produksi mengalami krisis berlipat akibat blockade Israel terhadap impor dan ekspor, ratusan pabrik tutup, ribuan pekerja menganggur akibat ketiadaan bahan baku, di samping krisis bahan bakar dan listrik yang berkepanjangan.

Sector nelayan juga terdampak blockade, kejahatan zionis secara langsung terhadap perahu nelayan, dan larangan melaut, serta larangan ekspor ikan dari Gaza ke Tepi Barat, yang menyebabkan kerugian materil cukup besar bagi para nelayan, seperti dilaporkan Euro-Mediterania.

Nilai kerugian di sector pertanian akibat blockade dan gempuran militer Israel, yang berlangsung sejak 2006 hingga 2022 mencapai 1,3 Milyar USD, dan pihak terkait tak mendapatkan ganti rugi selain hanya sekitar 30% saja.

Pada tahun 2022, krisis listrik terus berlanjut, warga tak mnedapatkan suplai listrik kecuali hanya 12 jam dari 24 jam setiap harinya.

Keberlanjutan layanan listrik tergantung pada dibukanya perlintasan Karem Abu Salem untuk suplai bahan bakar, yang bisa ditutup pihak Israel kapan saja, selain pada keberlanjutan pendanaan bahan bakar untuk pembangkit listrik satu-satunya di Gaza, dimana negara Qatar menjadi donatur utama sejak beberapa tahun lalu.

Euro-Mediterania menegaskan, semua resolusi internasional terkait melarang semua Tindakan sanksi kolektif, dan mengharuskan kekuatan penjajah untuk merespon kebutuhan pokok penduduk, dan tidak boleh mengaitkannya dengan kebijakan politik maupun keamanan.

Pengawas HAM menyerukan kepada pihak penjajah zionis untuk mengakhiri blockade Gaza, dan menghentikan kebijakan sanksi kolektif terhadap penduduk, tidak berdalih dengan situasi keamanan dan politik untuk penyitaan dan pembatasan hak-hak alami rakyat Palestina di Gaza.

Euro-Mediterania menuntut pihak-pihak internasional dan pihak terkait di PBB untuk menunaikan tanggung jawab mereka, melindungi rakyat sipil Palestina di Gaza, dan menekan penjajah zionis untuk menghentikan semua bentuk sanksi kolektif, mengharuskannya untuk komitmen terhadap penduduk sebagai kekuatan yang menduduki wilayah Palestina, sesuai norma-norma internasional yang berlaku.

(sumber/pip)

 

Bagikan